Kepo, Camilan Sehat dari USU
- HMK Unsoed
- 6 Jul 2014
- 2 menit membaca
JAKARTA – Kepo adalah istilah gaul yang digunakan banyak orang bagi mereka yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Tapi bagi Tim Toba dari Universitas Sumatera Utara (USU), Kepo adalah merek dagang bagi bisnis mereka yang merupakan singkatan dari Keripik Pora.
Tim tersebut terdiri atas David P Sinurat, Togar Josua Manik, Winner Damanik, Susan Natassya, dan Meiliza Rohimmah. Keempat mahasiswa tersebut melihat potensi ikan khas Sumatera, yakni ikan pora-pora yang kaya akan omega 3.
“’Dasar pengambilan ide Keripik Pora, karena berdasarkan riset, kandungan nutrisi Omega 3 dan kalsium tinggi. Masyarakat di kampung saya, di Silahi Sabungan belum menyadari potensi dari ikan pora-pora itu,” tutur David, seperti dinukil dari laman USU, Sabtu (5/7/2014).
David menjelaskan, ikan pora-pora berasal dari Danau Singkarak, kemudian bibitnya dibawa ke Danau Toba untuk dibudidayakan di sana hingga akhirnya mampu berkembang biak dengan baik. Potensi tersebut yang kemudian dilihat David dan kawan-kawan dan mengubahnya menjadi sebuah peluang usaha.
“Jika kemudian dikembangkan, potensi ikan pora-pora ini akan memberikan manfaat besar kepada masyarakat. Terutama dalam bidang peningkatan ekonomi masyarakat yang pada gilirannya mampu memberi dampak luas hingga bisa memajukan dunia pendidikan di Silahi Sabungan,” paparnya.
Dia menjelaskan, penelitian untuk usaha Kepo dilakukan selama sekira tiga bulan. Penelitian dimulai dengan riset awal di Silahi Sabungan. Lalu mereka berbagi tugas yang intinya menjalankan ide bisnis.
Susan menambahkan, pada riset itu mereka mendatangi SMA Negeri 1 Silahi Sabungan. Di sekolah itu mereka melakukan penelitian tentang minat siswa untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.
“Ide penelitian ini memiliki dua tujuan. Pertama untuk meningkatkan pendapatan masyarakat di Silahi Sabungan dan harapannya dengan meningkatnya pendapatan masyarakat maka dengan sendirinya mendorong kemajuan pendidikan di Silahi Sabungan,” kata Susan.
Ide bisnis tersebut ternyata menuai apresiasi positif dari pihak industri. Hal itu terbukti dari terpilihnya mereka sebagai finalis dalam Danone Young Social Entrepeneur 2014. Ke depan, empat sekawan itu ingin mengimplementasikan proyek sosial ini bekerjasama Studen Entrepeneur Centre (SEC) USU untuk kemudian membimbing tim Toba USU merealisasikan proyek tersebut.
Postingan Terakhir
Lihat SemuaTahun telah berganti tetapi virus corona masih saja terus-menerus menghantui. Kehadirannya yang datang tiba-tiba mengacaukan semua hal...
Jakarta, Inovasi untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan karyawan dilakukan dengan cara unik di perusahaan ini. Mereka memberikan...
Jakarta, Kemendikbud — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Ujian Nasional (UN)...
Comments