top of page

Jangan Puji Anak karena Fisiknya, Tapi Kemampuannya

Tak sedikit orang tua menyadari bahwa sang buah hati menunjukkan kemajuan dalam kemampuannya. Hanya saja, beberapa orang tua enggan memuji sang anak karena khawatir terlalu sering dipuji bisa membuat anak merasa tinggi hati alias sombong. Benarkah?

“Berikan pujian di momen yang tepat, harus ada momen yang tepat yaitu saat anak tunjukkan kompetensi. Kalau dia nggak kompeten terus dipuji ya nggak tepat,” tutur psikolog anak dan keluarga Roslina Verauli M.Psi.

Hal itu ia sampaikan usai mengisi acara Media Launch ‘Pentingnya Merayakan Momen Wow untuk Tahap Tumbuh Kembang si Kecil di Penang Bistro Resto, Mal Kota Kasablanka, Jakarta, dan ditulis pada Minggu (10/5/2014).

“Contoh yang nggak tepat, jelas-jelas megang gadget anak dari bayi juga bisa, itu ibunya udah bangga banget, ya nggak tepat dong,” lanjut wanita yang kerap disapa Vera ini.

Sama halnya dengan memuji fisik anak misalnya cantik atau ganteng, Vera tidak menganjurkannya. Sebab, tujuan memuji anak saat ia melakukan sesuatu yang kompeten adalah untuk membangun kebanggaan pada dirinya berupa self consious emotion.

Itulah yang menurut Vera perlu dikembangkan. Dengan tujuan, anak nantinya bisa merasa mampu dan percaya diri saat mau mengembangkan kemampuannya. Lantas, bagaimana jika anak menunjukkan kemampuan yang cenderung negatif misalnya mulai membantah atau berbicara negatif?

“Cukup diabaikan karena kalau kita ada respons itu adalah bentuk appraisal, dia akan mengulangi untuk membuat kita kesal. Kalau membantah dan nggak mau disuruh, kita tanya bisanya kapan? Bantu anak untuk punya opsi kalau sedang tidak mau, maunya kapan,” ucap Vera.

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comentários


Artikel Terbaru

Kategori

file0.jpg.png
BHIDARA FIX.png

HMK UNSOED
KABINET BHIDARA

email-logo-png-1125.png
pngwing.com.png
pngwing.com.png

+6285746781807 (Hendri)

+6282135291512 (Idha)

  • Instagram
  • Facebook
  • YouTube

©2023 by HMK Unsoed

bottom of page